Penipuan Hipnotis

Penipuan Hipnotis – Hipnoterapi Surabaya Hub. 0853.3432.3888

Kejahatan Hipnotis, Apakah Bisa ?

Kami sering ditanya oleh siswa ataupun klien kami, apakah hipnotis bisa digunakan untuk kejahatan? Maka, jawaban singkat kami adalah “TIDAK”. Kalau Anda ingin tahu mengapa di Indonesia hipnotis masih identik dengan kejahatan, uraian berikut pantas Anda baca.

Para pakar hypnosis sepakat bahwa seseorang hanya bisa dihipnotis jika dia bersedia mengikuti instruksi orang yang menghipnotisnya. Seorang ahli hypnosis juga tidak bisa memaksakan kehendaknya kepada orang lain.

Dalam kondisi hypnosis seseorang tidak bisa diperintah untuk melakukan sesuatu yang merugikan dirinya sendiri. Misalnya ketika seseorang dalam kondisi hypnosis diperintah menyerahkan harta benda atau membunuh ibu yang dicintainya, dia akan menolak sugesti itu, bahkan biasanya langsung bangun seketika dari hypnosis.

Kalau benar hypnosis tidak bisa digunakan untuk kejahatan, lalu apa yang terjadi pada korban hipnotis yang sering diberitakan di media masa?

Artikel ini akan mengupas isu kejahatan hipnotis secara tuntas menurut sudut pandang dan analisa kami terhadap berbagai kasus kejahatan hipnotis yang dilaporkan media masa.

Sebagai Warga Negara Indonesia yang berkecimpung dalam dunia hypnosis, kami merasa prihatin dengan masih banyaknya kesalahpahaman tentang hypnosis, baik di kalangan intelektual terpelajar maupun masyarakat awan yang hanya ikut-ikutan. Untuk itu, rasanya sangat perlu diterangkan kepada masyarakat, apa itu hypnosis yang sebenarnya dan perbedaan hypnosis dengan kriminalitas yang diklaim sebagai hipnotis.

Jika anda melakukan pencarian di google dengan kata kunci “korban hipnotis” atau“kejahatan hipnotis”, anda akan menemukan ribuan hasil pencarian seperti di bawah ini.

Korban Kejahatan Hipnotis

Kami berpendapat bahwa apa yang sering dilaporkan orang sebagai kejahatan hipnotis seperti pada artikel berita di internet maupun media cetak, sebenarnya hanyalah kejahatan biasa yang umumnya berupa:

  • Penipuan dengan cara persuasi (kepintaran berbicara atau membujuk) sehingga menimbulkan rasa kasihan atau rasa tamak dan memanfaatkan kebodohan korban.

  • Pembiusan dengan menggunakan obat tertentu yang dicampur dengan makanan, minuman, atau asap rokok.

  • Sebagian orang mengatakan adanya ilmu gendam, yaitu ilmu untuk memaksakan kehendak dengan kekuatan mistik tertentu. Apakah benar-benar ada? Kami tidak tahu, karena sampai sekarang kami belum pernah melihat bukti nyata mengenai hal ini.

Kami menegaskan, bahwa aksi kejahatan tersebut secara formal tidak bisa disebut hypnosis karena proses-nya tidak serupa dengan proses hypnosis yang sebenarnya.

Agar anda lebih memahami apa maksud kami, berikut ini kami ulas beberapa berita “Kejahatan Hipnotis” yang kami dapatkan dari beberapa website berita.

Contoh kasus Penipuan yang diakui sebagai Hipnotis

# Kasus Penipuan 1

Pegawai Kantor Gubernur Jadi Korban Hipnotis

Sumber: www.riau.go.id

Dikirim Oleh: Adrizas Asdrizas pada 21 Agustus 2008 1:41:14 PM

PEKANBARU (Riau Online): Ny Musliati, salah seorang karyawan Kantor Gubernur Riau Rabu (20/8) kemarin menjadi korban hipnotis 4 orang pria yang mengaku dari Malaysia. Para penghipnotis sempat menggasak uang di ATM, perhiasan, arloji dan HP korban. Namun semuanya berhasil diselamatkan korban.

Menurut korban, waktu itu dirinya akan berkunjung ke rumah orangtuanya di Jalan Pangeran Hidayat, Pekanbaru. Baru saja turun dari mobil, empat orang pemuda yang mengendarai mobil Innova bernomor polisi BK mendatanginya.

Keempat pemuda yang berlogat Malaysia itu mulanya minta tolong diantarkan ke Mesjid Agung Annur karena mereka akan memberikan sumbangan. Karena niat keempat pemuda ini cukup mulia, Ny Mus bersedia saja menolong. Dan dengan menggunakan mobil mereka, Ny Mus dan keempat pria itu bertolaklah ke Mesjid Agung Annur.

Sesampai di Mesjid Agung Annur, mereka seolah-olah kaget melihat kemegahan mesjid tersebut. Melihat mesjidnya megah, mereka mengurungkan niatnya memberikan sumbangan dan mengajak Ny Mus berkeliling mencari mesjid yang akan dibantu.

Di dalam perjalanan itulah, Ny Mus ditawari sebuah jam tangan Rolex yang menurut mereka berharga Rp 70 juta. Khusus buat Ny Mus mereka cuma menjualnya dengan harga Rp 10 juta. Mungkin karena pengaruh hipnotis Ny Mus bersedia saja tawaran tersebut.

Karena tidak ada uang, Ny Mus kemudian mengambil uang di ATM Bank Riau dan ATM Bank Mandiri. Jumlah uang yang diambil di kedua ATM itu sebesar Rp 8.000.000. Untuk mencukupinya menjadi Rp 10 juta, maka perhiasan, arloji dan HP milik Ny Mus dipreteli dan diambil keempat pria itu.

Setelah mendapatkan barang-barang itu, keempat priapun menurunkan Ny Mus di Jalan Sudirman. Begitu turun, Ny Mus baru tersadar bahwa dia sedang menjadi korban penipuan. Maka dengan secepat kilat Ny Mus langsung mengembalikan jam tangan rolex itu dan minta keempat pria mengembalikan uang dan barang-barangnya.

Setelah sempat bersitegang, akhirnya keempat pria mengembalikan seluruh uang dan barang-barang tadi. “Alhamdullilah barang-barang dan uang saya kembali. Tapi sampai sekarang saya masih shock dengan peristiwa itu,” ujarnya kepada RiauInfo, Kamis

# Kasus Penipuan 2
Warga MM Jadi Korban Hipnotis

Sabtu, 25-Oktober-2008, 06:27:41

Sumber: www.bengkuluekspress.com

MUKOMUKO, BE – Dua penjahat hipnotis beraksi di Kabupaten Mukomuko. Keduanya berhasil memperdayai Heri Yanto ST (30) pemilik toko bangunan dan kakak iparnya,Rustam (45) pemilik toko kelontongan, keduanya warga Kelurahan Bandar Ratu Kabupaten Mukomuko.


Kepada BE, Heri menuturkan, musibah yang dialaminya itu sekitar pukul 12.15 WIB kemarin sebelum shalat Jumat. Tiba-tiba di tokonya kedatangan 2 orang warga asing. Dilihat dari perawakan dan postur tubuhnya, kedua pelaku masih keturunan dari negara timur tengah atau India. Kedatangan mereka ke toko Heri menggunakan mobil Toyota Avanza warna hitam dengan maksud ingin berbelanja.

Ketika sudah masuk ke dalam toko, warga asing yang bisa berbahasa Indonesia itu menawarkan kepada korban penukaran uang Rp 100 ribu baru dengan uang milik korban Rp 100 ribu yang anti basah. Tiap lembar uang dengan bonus 5 dollar. Ketika itu semua orang yang ada di toko saya menuruti begitu saja permintaan laki-laki tersebut. Bahkan tanpa menaruh curiga sedikit pun, kami mencarikan yang diminta pelaku, ungkap Heri.

Uang Rp 100 ribu yang diminta pelaku akhirnya terkumpul sebesar Rp 2,8 juta. Selanjutnya, uang itu diberikan kepada kedua pelaku secara cuma-cuma. Tak hanya di toko Heri, pelaku juga beraksi di toko milik Rustam dengan modus yang sama. Dari Rustam ini, pelaku berhasil membawa uang sebesar Rp 1 juta.

Setelah selang beberapa menit ketika kedua pelaku itu pergi barulah semua korban tersadar. Menurut Heri, salah seorang pelaku dengan ciri-ciri tinggi besar, kulit warna hitam, hidung mancung, tinggi badan sekitar 180 cm. Sedangkan satu orang lagi dengan ciri-ciri bibir sumbing, di sebelah tangan kanannya nampak tato berwarna merah jambu bergambarkan buah apel dengan tinggi badan sekitar 160 cm. Kejadian tersebut sudah dilaporkan kedua korban ke pihak kepolisian.(**).

# Kasus Penipuan 3

Saat Beraksi di Blok M, Dua Pelaku Hipnotis Ditangkap

Sumber: www.indosiar.com

indosiar.com, Jakarta – Dua pelaku penipuan dengan modus hipnotis Senin (07/07/08) kemarin, ditangkap polisi. Keduanya tertangkap setelah korbannya melapor ke polisi. Modusnya pelaku berpura-pura menjual sebuah buku biologi kuno seharga 50 juta rupiah lalu korban ditepuk lalu tak sadar dan dijarah hartanya.

Nasib sial menimpa dua pelaku hipnotis ini. Saiful dan Anton tidak bisa berkutik ketika polisi memergoki keduanya tengah mengambil sisa uang dari korbannya Sri Utami warga Wanasari Bekasi, Cibitung, Jawa Barat dikawasan Blok M Jakarta Selatan. Aksi kejahatan ini terbongkar saat korban sadar setelah dihipnotis pelaku. Menurut keterangan korban modus awal komplotan ini dengan berpura-pura menawarkan sebuah buku biologi kuno dari Kalimantan yang dipercayai berisi informasi obat awet muda dengan harga 50 juta rupiah.

Korban tak sadarkan diri setelah salah satu dari pelaku ini menepuk punggungnya. Setelah sadar, cincin kawin korban telah raib dibawa pelaku. Merasa ada keanehan korban akhirnya mendatangi orang pintar dan melaporkan kejahatan yang dialaminya ke pihak kepolisian.

Dari keterangan tersangka cincin kawin korban merupakan uang muka dari pembayaran buku biologi kuno itu dan sisanya akan dilunasi korban pada Senin siang dikawasan Blok M Jakarta Selatan. Dari tangan kedua tersangka ini polisi menyita sebuah kertas bertuliskan arab yang diyakini sebagai buku biologi kuno. Polisi juga menyita dua buah telpon genggam serta uang tunai 700 ribu rupiah yang diduga hasil kejahatan komplotan ini. (Dedi Irawan/Sup)

ANALISA KASUS:

Selain 3 contoh kasus di atas, ada masih ada ribuan berita kejahatan hipnotis yang sebenarnya hanyalah penipuan. Kami yakin, tertipunya korban-korban itu bukan karena pengaruh hipnotis dari pelaku kejahatan. Pelaku kejahatan mungkin memang punya kemampuan bersandiwara serta pandai berbicara dan membujuk orang lain, tapi hanya sebatas kemampuan komunikasi persuasif belaka, tidak ada unsur hipnotis di dalamnya.

Kadang pelaku penipuan juga sengaja membingungkan korban dengan berbagai cara, misalnya menepuk bahu korban, menanyakan sesuatu yang tidak diketahui jawabannya oleh korban, dan memberikan kejutan yang tidak disangka-sangka misalnya hadiah undian yang sangat besar. Seorang yang bingung dan panik secara alamiah menjadi kurang rasional dalam membuat keputusan. Namun perlu digarisbawahi bahwa kebingungan dan kepanikan tidak termasuk fenomena hypnosis.

Sebenarnya, korban tertipu karena ketamakan dan kebodohannya sendiri. Coba anda perhatikan berbagai kasus “kejahatan hipnotis”. Para penipu memanfaatkan ketamakan dan kebodohan korban. Penipu biasanya menawarkan pertukaran antara uang atau benda berharga korban dengan sesuatu yang lebih besar nilainya. Dan pelaku penipuan pun selalu memilih korban yang terlihat lugu dan mudah ditipu. Maka saran kami agar anda tidak mudah tertipu, jadilah pintar, jangan serakah (menginginkan sesuatu yang besar dalam waktu cepat atau dengan cara yang mudah) dan jangan gampang percaya pada orang yang baru anda kenal.

Anda boleh saja mengkoleksi 1001 jimat yang anda percayai bisa menangkal hipnotis. Namun selama anda masih mempertahankan kebodohan (tidak belajar untuk menjadi kritis) dan masih memelihara sifat serakah, maka anda tetap menjadi calon korban yang mudah diperdaya dengan iming-iming uang besar.

Kami yakin bahwa para pelaku penipuan tersebut sebenarnya tidak punya kekuatan mistik yang bisa mempengaruhi pikiran orang lain secara gaib. Kemampuan para pelaku penipuan tersebut tidak jauh berbeda dengan para “salesman nakal” yang dengan kepandaian bicara dan rayuannya membuat anda membeli produk yang sebenarnya tidak anda butuhkan.

Contoh kasus Pembiusan yang diberitakan sebagai Hipnotis

# Kasus Pembiusan 1

Pria Pengendara Motor Dihipnotis

Sumber: www.indosiar.com

indosiar.com, Jakarta – Seorang pengendara sepeda motor Rabu (09/07/08) malam, terkapar tak sadarkan diri setelah ditawari teh kotak oleh pria tak dikenal di Jalan Batusari, Jakarta Barat. Sementara motor miliknya hilang, kemungkinan pria ini menjadi korban pelaku hipnotis.

Korban bernama Yeri ini baru pulang mengendarai motor dari rumah temannya di wilayah Jakarta Barat. Tiba-tiba ia dihentikan seorang yang menawarkan teh kotak, Sialnya Yeri warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat ini langsung menegaknya dan Yeri akhirnya terkulai tak sadarkan diri. Seorang pengamen yang kebetulan lewat dikawasan Slipi langsung membawa korban ke Rumah Sakit Pelni untuk mendapat perawatan.

Petugas Polsek Palmerah yang dihubungi segera melakukan penyidikan. Akibat kejadian ini motor milik Yeri hilang diduga dibawa kabur pria yang memberinya minuman teh kotak tersebut. (Tim Liputan/Sup)

# Kasus Pembiusan 2

Uang dan Perhiasan Raib, Pasien Rumah Sakit Dihipnotis

Sumber: www.indosiar.com

indosiar.com, Situbondo – Aksi kejahatan dengan cara hipnotis tidak hanya terjadi di pusat keramaian saja. Di Situbondo, Jawa Timur seorang pasien tengah dirawat pun menjadi sasaran penjahat dengan modus hipnotis. Uang dan perhiasan korban berhasil dibawa kabur seorang wanita yang menghipnotisnya.

Suhariyanto alias Toto, pasien Rumah Sakit Elizabeth asal warga Asem Bagus Situbondo ini menjadi korban kejahatan hipnotis yang dilakukan seorang perempuan tak dikenalinya. Pelaku berhasil membuat korban tak berdaya setelah diajak bicara dan diberi air untuk penyembuhan penyakit.

Namun begitu korban tak sadar uang dan perhiasan bernilai jutaan rupiah milik korban dibawa kabur perempuan itu. Dewi Astuti istri korban mengatakan, pelaku datang dengan berpura – pura bertanya – tanya soal penyakit hingga membuat suaminya tidak sadar.

Aparat Polsek Situbondo yang menangani kasus hipnotis ini kini tengah memintai keterangan sejumlah saksi kasus kejahatan yang menimpa pasien di rumah sakit tersebut. Kini masih ditangani intensif aparat kepolisian Polres Situbondo. (Tim Liputan/Dv).

ANALISA KASUS:

Kami yakin anda tidak membutuhkan banyak penjelasan mengenai kasus-kasus yang sudah jelas merupakan kasus pembiusan dengan obat tidur atau ramuan tertentu, tapi masih saja diberitakan sebagai kasus hipnotis. Sekarang, anda sudah bisa membedakan apa itu hipnotis dan apa itu pembiusan, bukan?

* * * * * * * * * * * * * * * *

Kalau kejahatan-kejahatan yang diberitakan tersebut bukanlah hypnosis, mengapa banyak orang yang mengatakan itu adalah praktek kejahatan hipnotis? – Nah, itulah yang ingin kami kritisi. Uraian di bawah ini akan membantu anda memahami apa yang sesungguhnya terjadi.

Mengapa korban melaporkan dirinya telah dihipnotis, padahal kenyataannya dia ditipu?

Tidak ada satupun manusia normal yang mau dikatakan bodoh. Begitu juga para korban penipuan. Mereka memilih mengakui bahwa dirinya telah menjadi korban hipnotis daripada mengakui sebagai korban penipuan. Karena jika mengaku dirinya telah ditipu, secara tidak langsung dia menunjukkan kelemahannya atau kebodohannya kepada orang lain.

Dalam banyak kasus yang kami amati, pengakuan korban bahwa dirinya dihipnotis adalah bentuk penghindaran karena tidak mau dikatakan bodoh oleh orang lain (polisi, wartawan, keluarga atau masyarakat yang lebih luas). Dan dalam beberapa kasus lainnya, korban merasa benar-benar dihipnotis karena korban tidak menyadari kebodohannya.

Misalnya yang sering terjadi, yaitu kasus penipuan dengan modus menjual jam bermerek atau emas batangan dengan harga murah dan kasus penukaran uang dolar palsu yang katanya nilanya puluhan juta tapi boleh ditukar hanya dengan beberapa juta saja. Bagi korban yang tertipu menukarkan uangnya dengan uang palsu atau membeli barang palsu, akan sangat memalukan jika korban mengakui dirinya telah tertipu karena tidak bisa membedakan uang dan emas yang asli atau palsu. Akhirnya, agar tidak dianggap “kurang cerdas” oleh orang lain, dia mengaku telah dihipnotis atau dipengaruhi pikirannya. Dengan mengkambinghitamkan “hipnotis”, dia berharap kebodohannya bisa tertutupi.

Memang benar, sebuah kejahatan apapun bentuknya adalah kesalahan. Kita dibenarkan untuk menyalahkan pelaku penipuan atas hilangnya harta benda kita. Namun kita juga harus berani mengakui, bahwa penipuan itu terjadi juga karena kita sendiri kurang waspada, tidak mengerti, atau terlalu serakah menginginkan harta yang besar dalam waktu cepat dan mudah. Keserakahan selalu membuat orang tidak rasional. Dan cara termudah untuk membujuk orang serakah adalah dengan menjanjikannya keuntungan yang sangat besar.

Mengapa wartawan atau penulis berita masih mengatakan penipuan dan perampasan itu sebagai “kejahatan hipnotis” padahal mereka adalah kalangan terpelajar yang seharusnya selalu mengungkap fakta?

Penulis berita menggunakan istilah hipnotis secara kurang tepat mungkin karena beberapa sebab, diantaranya:

  • Tidak tahu hipnotis yang sebenarnya.

  • Menulis saja apa kata korban atau mengikuti penyataan korban yang mengaku bahwa dirinya menjadi korban hipnotis.

  • Sebagian penulis berita mungkin sudah bisa membedakan hipnotis dengan penipuan dan perampasan, tapi dia menggunakan istilah “hipnotis” dalam judul beritanya agar terdengar dan terlihat lebih menarik. Coba bandingkan, dua judul ini: Wanita Cantik Tertipu 200 Juta, bandingkan dengan Wanita Cantik Menjadi Korban Hipnotis, 200 Juta Melayang. Lebih menarik yang ada kata hipnotisnya kan?

Betapa indahnya apabila rekan-rekan penulis berita bisa memahami apa itu hipnotis yang sebenarnya agar dapat menggunakan kata “hipnotis” pada tempatnya. Di website ini, kami menulis beberapa artikel yang khusus ditujukan untuk memperkenalkan hipnotis yang sebenarnya kepada masyarakat. Mari kita beri masyarakat kita informasi yang bermutu, membangun dan benar.

Pemahaman terhadap hipnotis secara benar sangat penting agar masyarakat kita bisa menerima hypnosis dan mendapatkan manfaat yang sangat-sangat besar dari aplikasi hypnosis dalam berbagai bidang kehidupan manusia.

Mengapa masyarakat mengasosiasikan hipnotis dengan kejahatan?

Persepsi masyarakat dipengaruhi oleh informasi yang diterimanya. Masyarakat awam umumnya mempercayai berita dari koran, televisi dan internet. Apalagi media yang mengeluarkan berita itu adalah media masa yang terpercaya dan terkenal. Masyarakat awam kemudian ikut-ikutan menganggap bahwa hipnotis adalah kejahatan atau ilmu hitam seperti apa kata berita, tanpa menelusuri kebenarannya.

Jadi seolah-olah ada lingkaran setan antara Korban Penipuan, Pemberitaan, dan Persepsi Masyarakat, sehingga terciptalah kesan menakutkan jika kita mendengar kata “hipnotis”.

Kami berharap kepada semua pihak yang punya kemampuan untuk menyebarkan informasi untuk memberikan informasi ini kepada sebanyak mungkin khalayak. Agar masyarakat kita memahami hypnosis, lebih pintar, tidak takut dihipnotis, dan bisa mengambil manfaat hypnosis yang sangat banyak. Semoga apa yang sudah anda baca membawa wawasan baru bagi diri dan lingkungan anda. Terimakasih telah membaca.

Sumber : Indra Majid – Indonesian Hypnosis Association

untuk informasi selengkapnya dan membuat janji registrasi silahkan hubungi staf kami pada jam kerja :

  • Flexi. (031) 3487.3888
  • Telkomsel Kartu AS 0853.3432.3888